Bank DKI Buka Suara soal Kasus Sritex: Tegaskan Operasional Tetap Normal
Di tengah mencuatnya dugaan korupsi dalam pemberian kredit kepada PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), nama Bank DKI turut disebut-sebut sebagai salah satu lembaga keuangan yang memberikan pembiayaan kepada perusahaan tekstil raksasa tersebut. Isu ini sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan nasabah dan publik, terutama terkait dampak terhadap stabilitas operasional bank milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu.
Menanggapi hal tersebut, manajemen Bank DKI akhirnya angkat bicara, menegaskan bahwa operasional perusahaan tetap berjalan normal dan tidak terpengaruh oleh isu yang beredar.
Pernyataan Resmi: “Kinerja Bank Tetap Stabil”
Dalam keterangan pers yang disampaikan di kantor pusat Bank DKI, Direktur Utama Bank DKI, Fajar Andrianto, menyatakan bahwa pihaknya bersikap kooperatif terhadap setiap proses klarifikasi atau penyelidikan dari otoritas terkait. Namun ia menegaskan bahwa sampai saat ini, tidak ada temuan yang secara langsung mengganggu kinerja dan layanan Bank DKI.
“Kami memastikan bahwa seluruh operasional, baik layanan perbankan digital, kredit UMKM, hingga transaksi nasabah, berjalan seperti biasa. Tidak ada gangguan teknis maupun fundamental terhadap bisnis kami,” ujar Fajar.
Ia juga menyampaikan bahwa struktur manajemen risiko dan tata kelola kredit di Bank DKI berjalan sesuai ketentuan regulator, termasuk dalam hal pemberian pembiayaan korporasi.
Dampak Isu pada Persepsi Publik dan Langkah Mitigasi
Isu keterlibatan Bank DKI dalam skandal Sritex sempat memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat, khususnya pengguna layanan kredit dan pemilik dana di segmen ritel. Meski demikian, Bank DKI bergerak cepat melakukan pendekatan komunikasi terbuka, termasuk melalui media sosial dan layanan pelanggan, guna meredam spekulasi negatif.
Sebagai langkah mitigasi, Bank DKI juga menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap keamanan dana nasabah.
“Transparansi adalah komitmen kami. Jika ada proses audit atau penelaahan, kami siap buka data dan mendukung penyelidikan sepenuhnya,” tambah Fajar.
Pakar: Langkah Cepat Bank DKI Patut Dihargai
Pengamat perbankan dari Universitas Trisakti, Dr. Yuniarto Widodo, menilai bahwa respons cepat Bank DKI untuk menjawab isu publik merupakan langkah tepat dalam meredam gejolak persepsi. Menurutnya, komunikasi terbuka menjadi senjata penting dalam menjaga stabilitas kepercayaan nasabah, terlebih di era digital yang sensitif terhadap isu.
“Selama tidak ada pelanggaran struktural dan audit internal solid, maka bank bisa bertahan dari guncangan isu semacam ini,” jelas Yuniarto.
Meskipun kasus dugaan korupsi kredit Sritex masih terus diusut oleh aparat hukum, Bank DKI menegaskan bahwa posisinya tetap dalam koridor tata kelola yang baik. Dengan komitmen pada transparansi dan pelayanan publik, bank ini menunjukkan keseriusannya dalam menjaga stabilitas serta kepercayaan masyarakat.
Ke depan, publik tentu menanti hasil penyelidikan yang lebih mendalam dari pihak berwenang. Namun satu hal yang pasti, Bank DKI menegaskan dirinya tetap berdiri kokoh di tengah badai isu, dan siap mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.