Garuda Masih Keok: 38 Tahun Indonesia Belum Pernah Kalahkan China
Pertemuan antara Timnas Indonesia dan Timnas China selalu menjadi laga penuh gengsi di kawasan Asia. Namun, ada satu fakta pahit yang terus menghantui perjalanan Garuda setiap kali berhadapan dengan Negeri Tirai Bambu: sudah 38 tahun lamanya Indonesia belum pernah meraih kemenangan atas China di laga resmi level senior.
Statistik ini menjadi cermin realitas bahwa Indonesia masih tertinggal jauh, setidaknya di atas kertas, dari rival Asia Timur tersebut. Terakhir kali skuad Merah Putih mencatat kemenangan atas China adalah pada tahun 1987, dalam ajang kualifikasi Olimpiade Seoul. Sejak saat itu, kepala tertunduk dan hasil minor terus menghantui setiap pertemuan.
Dominasi China dalam Catatan Head to Head
Dalam catatan pertemuan resmi antara kedua negara, China sangat dominan. Dari lebih dari selusin pertandingan yang tercatat sejak 1987, mayoritas berakhir dengan kemenangan China, sebagian besar dengan skor telak. Baik di ajang kualifikasi Piala Asia, Piala Dunia, hingga laga persahabatan FIFA, Indonesia belum berhasil membalikkan tren tersebut.
China kerap tampil disiplin, kuat dalam penguasaan bola, serta unggul secara fisik dan taktik. Di sisi lain, Indonesia sering kali terlihat kesulitan membongkar pertahanan rapat China, serta kerap kebobolan akibat kesalahan sendiri.
Membangun Kekuatan, Tapi Belum Cukup
Sejak era kepelatihan Shin Tae-yong, Indonesia mengalami banyak perkembangan positif. Banyak pemain muda berbakat bermunculan, program naturalisasi dilakukan secara selektif, dan pendekatan taktik pun mulai berubah ke arah sepak bola modern.
Namun, menghadapi tim-tim besar seperti China masih menjadi ujian tersendiri. Permasalahan klasik seperti mental bertanding, konsistensi permainan, dan pengalaman di level internasional sering menjadi penghambat Garuda untuk mengunci kemenangan penting.
Harapan di Masa Depan
Meski catatan 38 tahun tanpa kemenangan terdengar kelam, namun bukan berarti tak ada harapan. Dalam beberapa tahun terakhir, performa Timnas Indonesia menunjukkan tren membaik. Beberapa hasil impresif melawan tim kuat Asia Tenggara dan bahkan Timur Tengah memberi sinyal positif.
Faktor-faktor seperti regenerasi pemain, pengembangan kompetisi domestik, serta dukungan penuh dari suporter bisa menjadi modal penting untuk memutus “kutukan” atas China.
“Memang sulit, tapi bukan mustahil. Sepak bola penuh kejutan. Kami terus belajar dan tidak akan menyerah,” ujar pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dalam salah satu wawancara usai laga terakhir melawan Irak.
Catatan 38 tahun tanpa kemenangan atas China bukan sekadar statistik, tapi cerminan tantangan besar yang harus dihadapi sepak bola Indonesia. Namun setiap rekor ada akhirnya, dan setiap tekanan bisa menjadi bahan bakar untuk bangkit. Kini, tantangannya adalah: mampukah Garuda mengakhiri puasa kemenangan itu dalam pertemuan selanjutnya? Hanya waktu dan kerja keras yang bisa menjawab.