Lapas Narkotika Muara Beliti Rusuh! Narapidana Bentrok: Petugas Dikerahkan
Suasana mendadak mencekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Pada Selasa malam (tanggal pastikan sesuai peristiwa), kericuhan pecah di antara sejumlah narapidana yang menyebabkan gangguan keamanan serius di dalam kompleks penjara. Bentrokan antar warga binaan ini memaksa petugas lapas dan aparat keamanan dikerahkan dalam jumlah besar untuk meredam situasi.
Kronologi Kerusuhan
Menurut informasi awal, kericuhan dipicu oleh perselisihan antar kelompok narapidana yang diduga memiliki konflik internal terkait pengaruh dan penguasaan wilayah dalam blok tahanan. Perselisihan tersebut awalnya berlangsung secara verbal, namun dengan cepat berubah menjadi bentrokan fisik.
Suara teriakan, benturan keras, dan benda-benda yang dilempar sempat membuat petugas kewalahan. Bahkan, beberapa bagian fasilitas lapas seperti pintu sel dan perabot umum dilaporkan mengalami kerusakan.
“Kami langsung menerapkan prosedur pengamanan darurat. Situasi sempat memanas, tapi saat ini sudah dalam kendali,” ujar Kepala Lapas Narkotika Muara Beliti, Budi Santosa (nama fiktif jika belum ada konfirmasi resmi).
Petugas Gabungan Dikerahkan
Untuk mengamankan kondisi, puluhan personel kepolisian dan Brimob Polda Sumsel diterjunkan ke lokasi. Mereka bersiaga di luar dan dalam area lapas, guna memastikan tidak ada upaya pelarian dan menenangkan situasi.
Operasi penyisiran juga dilakukan untuk mencari senjata tajam rakitan atau benda-benda berbahaya yang mungkin digunakan selama bentrokan. Aparat berhasil mengamankan beberapa alat yang dimodifikasi dari barang sehari-hari seperti sendok, tongkat, hingga batu.
“Kami akan terus berjaga selama 24 jam ke depan sampai benar-benar kondusif,” ujar Kapolres Musi Rawas, AKBP Indra Wijaya.
Tidak Ada Korban Jiwa, Namun Beberapa Luka-Luka
Meski kerusuhan berlangsung cukup intens, tidak ada laporan korban jiwa. Namun sejumlah narapidana mengalami luka ringan akibat saling pukul dan benturan. Mereka telah mendapatkan penanganan medis dari klinik lapas.
Selain itu, beberapa petugas dilaporkan mengalami luka ringan saat mencoba melerai kericuhan.
Evaluasi dan Penyelidikan
Kementerian Hukum dan HAM wilayah Sumsel menyatakan bahwa kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi menyeluruh terkait sistem keamanan, pengawasan blok, dan manajemen napi. Ada kekhawatiran bahwa kerusuhan ini menjadi cerminan dari masih lemahnya pembinaan serta pengendalian internal antar narapidana.
Pihak lapas juga akan mengusut kemungkinan adanya provokator utama dalam insiden tersebut. Jika terbukti, napi terkait akan dijatuhi sanksi tambahan dan kemungkinan dipindahkan ke lapas dengan pengamanan lebih tinggi.
Alarm bagi Sistem Pemasyarakatan
Kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti menjadi pengingat bahwa pengelolaan narapidana kasus narkotika tidak hanya soal penahanan, tapi juga pengendalian interaksi dan konflik internal. Perlu upaya lebih serius dalam membina, bukan hanya menahan, agar lapas benar-benar menjadi tempat pembinaan dan bukan sarang ketegangan baru.
Masyarakat pun berharap, kejadian ini tak terulang dan semua pihak, termasuk aparat, mampu menjaga keamanan dengan profesional dan transparan.