Karawang – Aparat kepolisian berhasil menangkap dua preman yang melakukan aksi pemalakan terhadap warga di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kedua pelaku diketahui menggunakan senjata tajam untuk mengancam korban yang sedang melakukan renovasi rumah. Penangkapan ini merupakan bagian dari upaya kepolisian dalam memberantas tindak premanisme yang meresahkan masyarakat.
Kronologi Kejadian
Kejadian bermula ketika dua pelaku mendatangi seorang warga yang tengah merenovasi rumahnya di salah satu wilayah Karawang. Dengan membawa sebilah golok, mereka meminta sejumlah uang secara paksa. Korban yang merasa terancam akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
Menindaklanjuti laporan tersebut, aparat kepolisian segera melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan kedua pelaku tanpa perlawanan. Dari tangan mereka, polisi menyita barang bukti berupa golok yang digunakan untuk mengintimidasi korban.
Upaya Kepolisian Berantas Premanisme
Kapolres Karawang menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memberantas segala bentuk premanisme di wilayahnya. Ia juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika mengalami tindak pemerasan atau ancaman dari kelompok tertentu.
“Kami tidak akan memberikan ruang bagi premanisme di Karawang. Setiap tindakan kriminal yang meresahkan warga akan kami tindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujar Kapolres Karawang dalam keterangannya.
Lebih lanjut, pihak kepolisian juga akan meningkatkan patroli dan pengawasan di daerah-daerah yang rawan tindakan kriminal. Hal ini diharapkan dapat menciptakan rasa aman bagi masyarakat serta mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Ancaman Hukuman bagi Pelaku
Dua pelaku yang telah diamankan kini tengah menjalani proses hukum lebih lanjut. Mereka dijerat dengan pasal tentang pemerasan dan ancaman dengan kekerasan, yang dapat dikenakan hukuman pidana berat.
Kasus ini menjadi peringatan bagi para pelaku kejahatan agar tidak mencoba melakukan tindakan serupa. Aparat kepolisian berkomitmen untuk menjaga ketertiban dan keamanan di Karawang, serta memastikan bahwa masyarakat dapat menjalankan aktivitasnya tanpa rasa takut terhadap aksi premanisme.
