Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, sempat mengalami kelumpuhan operasional akibat pemadaman listrik massal yang melanda seluruh Pulau Dewata. Dalam kondisi darurat tersebut, genset menjadi penyelamat utama untuk menjaga layanan penting tetap berjalan, termasuk sistem penerbangan, komunikasi, dan layanan penumpang.
Pemadaman Mendadak, Operasional Terganggu
Pemadaman listrik yang terjadi secara mendadak pada siang hari sontak memengaruhi berbagai sektor, termasuk transportasi udara. Aktivitas di bandara, yang biasanya berlangsung cepat dan presisi, sempat melambat akibat terputusnya suplai daya utama dari PLN.
Sistem check-in, konter imigrasi, dan layanan bagasi menjadi yang paling terdampak. Beberapa penerbangan dilaporkan mengalami penundaan ringan karena harus menunggu sistem kembali stabil di bawah pasokan genset.
“Pemadaman memang berdampak pada beberapa layanan, tapi tidak ada pembatalan penerbangan. Kami langsung aktifkan genset cadangan,” ujar perwakilan otoritas bandara.
Genset: Penopang Operasi di Tengah Krisis
Beruntung, Bandara Ngurah Rai telah memiliki sistem cadangan daya berupa genset berkapasitas besar. Dalam hitungan menit setelah listrik padam, genset diaktifkan dan mulai menyuplai daya ke berbagai fasilitas penting.
Meski tidak seluruh area mendapat suplai listrik penuh, area-area vital seperti menara ATC (Air Traffic Control), terminal keberangkatan, dan sistem komunikasi tetap bisa beroperasi secara normal. Hal ini menjadi bukti pentingnya kesiapsiagaan fasilitas publik terhadap kondisi darurat.
Penumpang Tetap Tenang, Protokol Darurat Dijalankan
Meski suasana sempat tegang, penumpang tetap tenang berkat arahan petugas dan pemberitahuan berkala melalui pengeras suara. Sistem keamanan bandara juga langsung diperkuat, memastikan tidak terjadi kepanikan atau potensi gangguan keamanan.
Tim darurat bandara bersama pihak maskapai juga sigap menjalankan protokol penanganan listrik padam, termasuk memindahkan layanan ke lokasi yang mendapat suplai daya cadangan.
Evaluasi dan Ke depan
Insiden ini menjadi pengingat penting akan kebutuhan penguatan infrastruktur kelistrikan, terutama untuk lokasi vital seperti bandara internasional. Meski penanganan tergolong cepat, evaluasi menyeluruh akan tetap dilakukan untuk memastikan bahwa sistem cadangan dapat menanggulangi beban penuh jika kejadian serupa terulang.
PLN sendiri telah mengumumkan bahwa proses pemulihan (recovery) tengah dilakukan dan berjanji mengembalikan suplai listrik secepatnya ke seluruh wilayah Bali.
Kejadian padamnya listrik secara massal di Bali menunjukkan bahwa bahkan fasilitas sekelas bandara internasional pun tidak luput dari dampaknya. Namun, berkat sistem cadangan yang andal dan tim yang tanggap, Bandara Ngurah Rai berhasil tetap berdiri tegak di tengah kegelapan. Genset bukan sekadar mesin, tetapi penyelamat operasional dalam krisis energi yang tak terduga.
