Viral Anggota TNI Berlumuran Darah Usai Dikeroyok di Terminal Malang
Media sosial digemparkan dengan beredarnya video seorang anggota TNI yang berlumuran darah usai dikeroyok sekelompok orang di Terminal Malang, Jawa Timur. Video berdurasi pendek itu menunjukkan korban dengan seragam loreng tampak terduduk dengan wajah berlumuran darah, sementara warga sekitar tampak berusaha membantu.
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan saksi di lokasi, insiden terjadi pada sore hari saat kondisi terminal cukup ramai oleh penumpang dan pedagang kaki lima. Anggota TNI yang diketahui sedang berada di area terminal terlibat adu mulut dengan beberapa orang, yang kemudian memicu keributan.
Keributan tersebut berubah menjadi aksi pengeroyokan setelah beberapa orang menyerang korban secara bersamaan, menyebabkan luka di bagian kepala dan wajahnya hingga mengeluarkan darah cukup banyak.
Video Viral Picu Reaksi Publik
Video kejadian ini cepat beredar luas di berbagai platform media sosial, memicu kemarahan netizen dan publik yang mengecam aksi pengeroyokan tersebut. Banyak warganet yang meminta aparat penegak hukum segera mengusut kasus ini dan memberikan tindakan tegas kepada pelaku pengeroyokan.
“Apapun alasannya, tindakan pengeroyokan tidak dibenarkan. Apalagi ini korbannya anggota TNI yang sedang menjalankan tugas,” tulis salah satu netizen di kolom komentar.
TNI dan Polisi Bergerak Cepat
Pihak TNI telah mengonfirmasi bahwa korban adalah anggota aktif yang sedang berada di Terminal Malang. Saat ini, korban sudah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit terdekat dan kondisinya berangsur stabil.
Sementara itu, pihak kepolisian setempat telah turun tangan untuk menyelidiki kasus ini. Beberapa saksi telah dimintai keterangan, dan polisi juga tengah mengumpulkan bukti rekaman CCTV di area terminal untuk mengidentifikasi para pelaku pengeroyokan.
Kapolresta Malang menegaskan akan mengusut kasus ini hingga tuntas dan memastikan para pelaku akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Pentingnya Mengedepankan Penyelesaian Hukum
Kasus ini menjadi pengingat bahwa segala bentuk kekerasan, apalagi pengeroyokan, merupakan tindakan pidana yang bisa dijerat dengan pasal penganiayaan dengan ancaman hukuman pidana penjara.
Masyarakat diimbau untuk menyelesaikan setiap permasalahan dengan cara-cara yang beradab dan mengedepankan jalur hukum jika terjadi perselisihan, bukan dengan kekerasan yang justru merugikan banyak pihak.
Kejadian viral “Anggota TNI berlumuran darah usai dikeroyok di Terminal Malang” ini kini menjadi perhatian serius aparat dan masyarakat. Harapannya, kasus ini segera menemukan titik terang, dan pelaku dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.
Kita semua berharap agar kejadian serupa tidak terulang, dan masyarakat dapat membangun budaya penyelesaian konflik secara damai demi menjaga ketertiban dan keamanan di ruang publik.